Kamis, 14 April 2011

Terkait West Madura Offshore Pertamina Menyesalkan Pernyataan yang Mendiskreditkan

Jakarta, Pertamina menyesalkan pernyataan yang mendiskreditkan kemampuan Pertamina dalam mengelola blok-blok migas. Pihak-pihak tersebut hendaknya tidak perlu takut kepada rakyat apabila tidak mendukung Pertamina. Terkait dengan pengelolaan West Madura Offshore, Pertamina sebagai pemegang saham mayoritas berkeinginan untuk menjadi operator dengan konsep pengembangan lapangan yang agresif. Pertamina menawarkan target perolehan produksi hingga 30.000 Barrel/day, namun, apabila upaya ini tidak mendapat dukungan, maka tidak perlu ada pernyataan pihak-pihak tertentu yang mendiskreditkan reputasi Pertamina di dalam pengelolaan minyak dan gas.

Pertamina tetap terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk mempercepat proses transformasi yang saat ini sedang berjalan. Hal ini karena untuk menjadi power house kelas dunia tidak hanya diperlukan upaya keras dari internal perusahaan, tetapi sebagaimana disampaikan pakar manajemen Rhenald Kasali juga dibutuhkan politisi yang berkelas dunia dan berwawasan global yang bekerja demi keunggulan daya saing bangsanya.

Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan minyak di Indonesia yang berhasil meningkatkan produksinya dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2010 produksi Pertamina mencapai 190,7 ribu Barrel/day minyak dan 1.458 juta kaki kubik gas per hari atau ekuivalen 443,5 ribu barrel oil equivalen.

Pada 2011, target produksi Pertamina 208 Barrel/day minyak dan produksi 1.520 juta kaki kubik gas perhari atau ekuivalen 470,31 ribu barrel oil equivalen. Untuk tetap mempertahankan pertumbuhan produksi dan penambahan cadangan baru pada tahun 2011, Pertamina menargetkan meliputi pengeboran eksplorasi 76 sumur dan 221 sumur pengembangan.

Pertamina mempunyai success story dalam meningkatkan produksi minyak di blok-blok yang telah diambil alih, misalnya di Blok Limau yang sebelumnya dikelola oleh Talisman saat ini produksinya meningkat dari 6000 Barrel/day menjadi 11.300 Barrel/day setelah diambil alih Pertamina. Demikian juga Blok Sanga sanga - Tarakan yang sebelumnya dikelola oleh Medco meningkat dari 4.300 Barrel/day menjadi 7.500 Barrel/day, Blok Sukowati yang dikelola Pertamina dengan Petrochina meningkat dari 40.000 Barrel/day menjadi 48.000 Barrel/day, serta Blok ONWJ (Offshore North West Java) yang sebelumnya dikelola oleh BP meningkat dari 21.000 Barrel/day menjadi 25.000 Barrel/day.
Pada 2011, Pertamina mengalokasikan belanja modal sebesar Rp. 37,1 Trilyun atau meningkat 86,4% dibandingkan prognosa 2010 sebesar Rp. 19,9 Trilyun. Belanja modal ini 76,4% atau sebesar Rp. 28,4 Trilyun akan dibelanjakan untuk sektor hulu dan 23,6% lainnya untuk pengembangan di sektor hilir. Untuk mencapai target tersebut Pertamina akan terus mempercepat transformasi yang sedang berjalan melalui peningkatan pertumbuhan cadangan dan produksi minyak, gas dan panasbumi di sektor hulu, meningkatkan added value di pengolahan dan lebih ekspansif di pemasaran produk-produk unggulan di sektor hilir.

sumber: http://pertamina.com/index.php/detail/view/news-release/8086/terkait-west-madura-offshore-pertamina-menyesalkan-pernyataan-yang-mendiskreditkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar