Minggu, 24 April 2011

Pertamina dan Polri Kerja Sama Pengamanan Wilayah Kerja Pertamina

Jakarta, PT Pertamina (Persero) dan Kepolisian Republik Indonesia mengadakan penandatangan nota kesepakatan tentang http://www.blogger.com/img/blank.gifPenyelenggaraan Pengamanan Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi di Lingkungan PT Pertamina (Persero).

Dengan program transformasi yang dilakukan Pertamina sekarang, di mana salah satunya mencakup pembenahan dan peningkatan aspek HSE (Health Safety and Evironment) di lingkungan operasi Pertamina, diharapkan kerjasama yang dilakukan dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia saat ini dapat menjadi salah satu solusi untuk peningkatan safety di lingkungan bisnis Pertamina.

Nota kesepahaman ini mencakup kerjasama pembinaan dan kerjasama operasional. Di bidang pembinaan, dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini, Pertamina dan Kepolisian Republik Indonesia akan bekerja sama dalam mendidik dan memberi pelatihan SDM Pertamina di bidang pengamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan Pertamina. Pertamina dan Kepolisian Republik Indonesia akan melakukan menyusunan dan penentuan konfigurasi standar pengamanan dan standar kualitas kemampuan pelaksanaan pengamanan Pertamina serta melaksanakan adit sistem pengaman Pertamina sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan.

Di bidang operasional, Pertamina dan Kepolisian Republik Indonesia akan mengadakan tukar menukar informasi yang berkaitan dengan pembinaan sistem pengamanan di Pertamina. Sistem pengamanan di Pertamina akan dibedakan dalam tiga situasi, yaitu; situasi aman, situasi rawan dan situasi sangat rawan. Pada saat situasi aman, pengamanan dilaksanakan secara internal oleh Pertamina. Pada situasi rawan, pengamanan akan dilakukan baik oleh Pertamina maupun Kepolisian dengan kendali dari Kepolisian. Pada situasi sangat rawan, penamanan akan dilaksanakan oleh Pertamina dan Kepolisian serta dibantu oleh pihak TNI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pihak Kepolisian juga akan membantu Pertamina dalam mencari dan menemukan akar penyebab peristiwa/kejadian yang terjadi wilayah kerja Pertamina sesuai kompetensinya, dan Pertamina akan membantu Kepolisian untuk menyimpan barang bukti pada saat Kepolisian melakukan penyelidikan.

Nota Kesepahaman ini berlaku selama lima tahun dan dapat direvisi sesuai kesepakatan bersama. Sebelumnya Pertamina dan Kepolisian Republik Indonesia juga pernah menandatangani MoU pada tahun 2008 dan telah berakhir pada bulan Februari 2011.


sumber: http://pertamina.com/index.php/detail/view/news-release/8105/pertamina-dan-polri-kerja-sama-pengamanan-wilayah-kerja-pertamina

Selasa, 19 April 2011

Pertamina Mulai Ekspor Pelumas ke Nepal

Jakarta, 18 April 2011 - Setelah merambah beberapa negara, Pertaminakini menambah negara tujuan ekspor pelumasnya, yaitu ke Nepal. Pada pengiriman perdananya ke Nepal, Pertamina mengekspor 2 kontainer produk pelumas yang terdiri dari jenis Mesran dan Enduro, dengan volume sekitar 12.000 liter.

Rincian jenis dan kemasan pelumas yang dikirim pada ekspor perdana ke Nepal kali ini adalah sebagai berikut:

Jenis/Merek


Kemasan


Volume per kemasan

Mesran Super 20W50 SGCD


Drum


209 L

Mesran Super 20W50 SGCD


Box


6x4 L

Mesran Super 20W50 SGCD


Box


20x1 L

Enduro 4T 20W50


Box


20x1 L


Ekspor perdana pelumas Pertamina ke Nepal dilakukan di Lubricant Production Unit Jakarta pada Senin, 18 April 2011 oleh Vice President Pelumas Pertamina, Supriyanto DH. Pengiriman ini kemudian akan dilanjutkan secara rutin ke depannya.

Penjualan pelumas Pertamina di Nepal dilakukan dengan sistem kerjasama yang menunjuk Riddhi Siddhi Trade Concern sebagai country distributor untuk Nepal.

Nepal merupakan negara ke-11 yang menjadi tujuan ekspor produk pelumas Pertamina. Sebelumnya, pelumas Pertamina juga sudah diekspor Belgia, Saudi Arabia, Myanmar, Singapore, Taiwan, Philipina, Timor Leste, Australia, Jepang dan China. Selain itu, Pertamina juga telah menjual produk pelumasnya di Pakistan dan Uni Emirat Arab dengan merek Zipex. Bertambahnya negara tujuan ekspor pelumas Pertamina ini menunjukkan semakin banyaknya konsumen di negara lain yang percaya menggunakan pelumas produk Pertamina.

Pelumas Pertamina di Dalam Negeri
Tak hanya di luar negeri, produk pelumas Pertamina juga masih eksis di dalam negeri dengan mendominasi sekitar 60% pasar pelumas ritel di Indonesia. Apresiasi terhadap produk pelumas Pertamina pun terlihat dari sejumlah penghargaan yang diraih pada 2010. Beberapa di antaranya merupakan penghargaan atas produk dan pelayanan Pertamina. Pelumas Pertamina meraih gelar Top Brand Award 2010 yang dilaksanakan Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing.

Prima XP untuk kategori pelumas mobil, dan Mesran untuk kategori sepeda motor. Penghargaan yang diterima pada tanggal 9 Februari 2010 tersebut merupakan wujud dari keberhasilan Pertamina dalam mempertahankan pasar dalam negeri bersamaan dengan melakukan aksi agresif ke pasar luar negeri. Selain itu, brand Mesran juga meraih penghargaan The Greatest Brand of The Decade dari Mark Plus dan Indonesia Original Brand versi majalah SWA

Pelumas Industri
Di samping pasar retail, Pertamina juga berhasil menjunjukkan keunggulannya di pasar pelumas industri. Pada 2010, Pertamina memenangkan tender pasokan pelumas untuk mesin-mesin pembangkit PLN senilai Rp 176 Miliar dengan total volume 9.338 KL setahun. Kemenangan Pertamina ini setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat dan berhasil menyisihkan pelumas Total dan Shell.

Pertamina dipilih karena memiliki keunggulan kualitas, layanan dan harga yang sangat kompetitif. Pertamina disamping menawarkan produk yang bersertifikasi internasional juga menawarkan kehandalan dan ketersediaan produk melalui program monitoring, dan memberikan solusi pelumasan, termasuk memberikan solusi waste management.

Produk-produk ini akan dipasok ke wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, NTB, NTT, dan Kalimantan Barat dengan total volume 4.025 KL senilai Rp 70,8 Milliar. Untuk wilayah Indonesia Timur akan dipasok ke wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku dan Papua dengan total volume 5.313 KL selama setahun senilai Rp. 105,9 Milliar.

sumber: http://pertamina.com/index.php/detail/view/news-release/8099/pertamina-mulai-ekspor-pelumas-ke-nepal

Minggu, 17 April 2011

Perkembangan Harga BBM Non-Subsidi Periode 15 April 2011

JAKARTA - Terhitung tanggal 15 April 2011 pukul 00.00 WIB, harga BBM non-subsidi Pertamina yang terdiri dari Pertamax/Bio Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina Dex di sebagian besar wilayah Indonesia tidak mengalami perubahan harga. Untuk rincian harga sebagai berikut :

Daftar Harga Pertamax,Pertamax Plus dan Pertamina Dex
untuk Periode 15 April 2011


Jenis BBK/ Lokasi Harga Jual SPBU
15 April 2011
(Rp) Harga Jual SPBU
1 April 2011
(Rp)
I. PERTAMAX PLUS
- Batam 8.600 8.600
- UPms I 9.400 9.400
- Riau 9.600 9.600
- UPMS III (Jakarta dan Sekitanya) 9.050 9.050
- UPMS IV 9.200 9.200
- UPMS V (PBBKB 5%) 9.200 9.200
- UPMS VI
Pontianak 9.200 9.200
Bengkayang 9.250 9.250
Landak 9.300 9.300
Melawai 9.550 9.550
Sambas 9.300 9.300
Sanggau 9.400 9.400
Sekadau 9.400 9.400
Sintang 9.500 9.500
Singkawang 9.300 9.300
II. PERTAMAX / Bio Pertamax
- UPms I 9.050 9.050
Sumatera Barat 9.500 9.500
- UPms II 8.900 8.900
Bangka 9.200 9.200
- UPms III (Jakarta dan sekitarnya) 8.600 8.600
- UPms IV 8.800 8.800
- UPms V 8.900 8.900
- Bali 9.100 9.100
- NTB 9.100 9.100
- NTT 9.150 9.150
- UPms VI
Balikpapan 8.900 8.900
Samarinda 9.000 9.000
Bontang 9.100 9.100
Kab. Kutai Timur 9.150 9.150
Kab. Kutai Kerta Negara 9.000 9.000
Kab. Pasir 9.100 9.100
Kab. Kutai Barat 9.400 9.400
Kab. Berau 11.000 11.000
Banjarmasin 8.900 8.900
Banjar Baru 8.900 8.900
Kab. Banjar 8.900 8.900
Kab. Barito Kuala 8.900 8.900
Kab. Tanah Laut 8.900 8.900
Kab. Tapin 8.900 8.900
Kab. Balangan 9.050 9.050
Kab. Hulu Sungai Utara 9.050 9.050
Kab. Hulu Sungai Tengah 9.050 9.050
Kab. Tabalong 9.050 9.050
Palangka Raya 9.050 9.050
Kab. Barito Utara 9.250 9.250
Kab. Barito Timur 9.100 9.100
- UPms VII
Palu 9.850 9.850
Kotamobagu 9.350 9.350
Gorontalo 9.600 9.600
Kendari 10.500 10.500
Tomohon 9.300 9.300
Bitung 9.250 9.250
Manado 9.250 9.250
Minahasa Selatan 9.300 9.300
IV. PERTAMINA DEX SPBU
- UPms III 10.800 10.800
- UPms IV/V 10.800 10.800



Harga Jual Pertamina Dex Kemasan
Harga produk Pertamina Dex Kemasan sebagai berikut :


Pertamina DEX Kemasan
Jenis Produk / Lokasi
15 April 2011 1 April 2011
UPMS III
Pertamina Dex
Kemasan + isi:
Kemasan 10L
135.000 135.000
Kemasan 20L 268.000 268.000
Isi/ refil:
Kemasan 10L
119.000 119.000
Kemasan 20L
238.000 238.000

UPMS IV/V (PBBKB 5%)
Pertamina Dex
Kemasan + isi
Kemasan 10L
139.000 139.000
Kemasan 20L
276.000 276.000
Isi/ refil:
Kemasan 10L
123.000 123.000
Kemasan 20L
245.000 245.000
UPMS VII
Pertamina Dex
Kemasan + isi
Kemasan 10L
148.500 - 168.500 (tergantung lokasi)
Kemasan 20L
295.000 - 335.000 (tergantung lokasi)
Isi/ refil:
Kemasan 10L
132.500 - 152.000 (tergantung lokasi)
Kemasan 20L
264.000 - 303.000 (tergantung lokasi)

sumber : http://pertamina.com/index.php/detail/view/news-release/8092/perkembangan-harga-bbm-non-subsidi-periode-15-april-2011

Kamis, 14 April 2011

Terkait West Madura Offshore Pertamina Menyesalkan Pernyataan yang Mendiskreditkan

Jakarta, Pertamina menyesalkan pernyataan yang mendiskreditkan kemampuan Pertamina dalam mengelola blok-blok migas. Pihak-pihak tersebut hendaknya tidak perlu takut kepada rakyat apabila tidak mendukung Pertamina. Terkait dengan pengelolaan West Madura Offshore, Pertamina sebagai pemegang saham mayoritas berkeinginan untuk menjadi operator dengan konsep pengembangan lapangan yang agresif. Pertamina menawarkan target perolehan produksi hingga 30.000 Barrel/day, namun, apabila upaya ini tidak mendapat dukungan, maka tidak perlu ada pernyataan pihak-pihak tertentu yang mendiskreditkan reputasi Pertamina di dalam pengelolaan minyak dan gas.

Pertamina tetap terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk mempercepat proses transformasi yang saat ini sedang berjalan. Hal ini karena untuk menjadi power house kelas dunia tidak hanya diperlukan upaya keras dari internal perusahaan, tetapi sebagaimana disampaikan pakar manajemen Rhenald Kasali juga dibutuhkan politisi yang berkelas dunia dan berwawasan global yang bekerja demi keunggulan daya saing bangsanya.

Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan minyak di Indonesia yang berhasil meningkatkan produksinya dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2010 produksi Pertamina mencapai 190,7 ribu Barrel/day minyak dan 1.458 juta kaki kubik gas per hari atau ekuivalen 443,5 ribu barrel oil equivalen.

Pada 2011, target produksi Pertamina 208 Barrel/day minyak dan produksi 1.520 juta kaki kubik gas perhari atau ekuivalen 470,31 ribu barrel oil equivalen. Untuk tetap mempertahankan pertumbuhan produksi dan penambahan cadangan baru pada tahun 2011, Pertamina menargetkan meliputi pengeboran eksplorasi 76 sumur dan 221 sumur pengembangan.

Pertamina mempunyai success story dalam meningkatkan produksi minyak di blok-blok yang telah diambil alih, misalnya di Blok Limau yang sebelumnya dikelola oleh Talisman saat ini produksinya meningkat dari 6000 Barrel/day menjadi 11.300 Barrel/day setelah diambil alih Pertamina. Demikian juga Blok Sanga sanga - Tarakan yang sebelumnya dikelola oleh Medco meningkat dari 4.300 Barrel/day menjadi 7.500 Barrel/day, Blok Sukowati yang dikelola Pertamina dengan Petrochina meningkat dari 40.000 Barrel/day menjadi 48.000 Barrel/day, serta Blok ONWJ (Offshore North West Java) yang sebelumnya dikelola oleh BP meningkat dari 21.000 Barrel/day menjadi 25.000 Barrel/day.
Pada 2011, Pertamina mengalokasikan belanja modal sebesar Rp. 37,1 Trilyun atau meningkat 86,4% dibandingkan prognosa 2010 sebesar Rp. 19,9 Trilyun. Belanja modal ini 76,4% atau sebesar Rp. 28,4 Trilyun akan dibelanjakan untuk sektor hulu dan 23,6% lainnya untuk pengembangan di sektor hilir. Untuk mencapai target tersebut Pertamina akan terus mempercepat transformasi yang sedang berjalan melalui peningkatan pertumbuhan cadangan dan produksi minyak, gas dan panasbumi di sektor hulu, meningkatkan added value di pengolahan dan lebih ekspansif di pemasaran produk-produk unggulan di sektor hilir.

sumber: http://pertamina.com/index.php/detail/view/news-release/8086/terkait-west-madura-offshore-pertamina-menyesalkan-pernyataan-yang-mendiskreditkan

Senin, 11 April 2011

Impor Tambahan Tidak Diperlukan, Kilang Cilacap Beroperasi 100%

JAKARTA, Beberapa unit proses Refinery Unit IV Pertamina Cilacap yang sebelumnya sempat dimatikan (shut down) atau dikurangi produksinya pada minimum rate sudah beroperasi secara bertahap sejak Kamis (7/4) pukul 14.00 WIB dan pada Minggu (10/4) pukul 10.00 WIB, seluruh unit proses sudah beroperasi 100% dengan total kapasitas pengolahan 348.000 barel per hari.

Pasokan BBM ke sejumlah wilayah tetap berjalan normal sesuai target distribusi yang telah ditetapkan. Dari 400.000 barel Premium yang sebelumnya disiagakan untuk injeksi ke Depot Lomanis, hanya digunakan 100.000 barel yang diambil dari pasokan kilang Balongan. Dengan demikian, tidak diperlukan tambahan impor Premium.

Kilang Cilacap mensuplai beberapa produk BBM seperti Solar, Minyak Tanah dan Premium ke wilayah Jawa Barat seperti Padalarang, Ujung Berung, dan Tasikmalaya, serta wilayah Jawa Tengah seperti Maos, Teras dan Rewulu (Yogyakarta).

sumber:http://www.pertamina.com/index.php/detail/view/news-release/8080/impor-tambahan-tidak-diperlukan-kilang-cilacap-beroperasi-100

Pertamina Berhasil Memadamkan Kembali Api Tangki 31 T-7

JAKARTA, 6 April 2011 – Pk 18.00 WIB, Pertamina berhasil memadamkan kembali apihttp://www.blogger.com/img/blank.gif di tangki 31 T-7 sejak Rabu (6/4) sekitar pukul 07.00 WIB dan terus melakukan upaya pendinginan untuk memastikan temperatur tangki yang terbakar tersebut berada di batas normal untuk menghindari kemungkinan munculnya kembali api. Pemadaman Total (totally killed) dan dinyatakan kondisi aman pada pukul 17.00 WIB.
Sebelumnya, api di tangki 31 T-7 sempat padam pada Selasa (5/4) pukul 10.35 WIB namun kembali menyala sekitar pukul 12.00 WIB karena angin yang cukup kencang memecah foam yang sudah menutupi permukaan fluida panas di dalam tangki 31 T-7, sehingga terjadi interaksi dengan oksigen yang mengakibatkan kembali munculnya api. Dua tangki lainnya yaitu tangki 31 T-2 dan 31 T-3 sudah berhasil dipadamkan sejak Minggu (3/4).
Saat ini, Pertamina juga terus melakukan proses pendinginan untuk tangki 32 T-104 yang berdekatan dengan tangki 31 T-7 dan suhu saat ini dapat dijaga di bawah 40 derajat Celcius.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, mewakili manajemen dan seluruh pekerja Pertamina menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang telah mengerahkan seluruh upaya terbaiknya untuk mengatasi musibah ini.

“Kami,mewakili manajemen dan seluruh pekerja Pertamina, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang telah mengerahkan seluruh upaya terbaiknya untuk mengatasi musibah ini. Kepada Menkopolhukam, Menkoperekonomian, Menteri BUMN, Menteri ESDM, TNI-Polri, Pemprov Jawa Tengah, Polda Jateng, Korem 071 Wijaya Kusuma, Pemda Cilacap, Polres Cilacap, Kodim 0703 Cilacap, PT Holchim Tbk Cilacap, mitra kerja dari KPS-KPS, dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Sekali lagi, terima kasih dan kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas segala kerja keras, bantuan, dukungan, baik material maupun non-material yang telah dikerahkan untuk membantu dalam mengatasi musibah kebakaran ini,” ujar Karen.

“Kepada masyarakat Cilacap, khususnya di sekitar area operasi RU IV Cilacap, kami menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya musibah yang telah membuat ketidaknyamanan warga di sekitar lokasi. Kami juga menyampaikan terima kasih, kepada warga masyarakat sekitar yang telah bersikap kooperatif selama terjadinya musibah yang tidak kita inginkan ini.” tambahnya.

Direksi selaku pimpinan PT Pertamina (Persero) menyatakan, akan bertanggungjawab penuh untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas, termasuk memastikan penyebab dari terjadinya musibah kebakaran ini. Kejadian semacam ini, tidak dapat ditoleransi karena tidak hanya berpotensi menimbulkan kerugian material, namun tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan keselamatan jiwa dari manusia, baik pekerja maupun masyarakat di sekitar operasi Pertamina.

sumber:http://pertamina.com/index.php/detail/view/news-release/8065/pertamina-berhasil-memadamkan-kembali-api-tangki-31-t-7